Aqidah jihad kaum muslimin didasarkan pada lima prinsip yang harus diperhatikan betul oleh seorang muslim agar ia mengerti dasar permusuhan dirinya dengan orang-orang kafir serta tujuan jihad dan perang yang ia lakukan.
PRINSIP PE RTAMA : HIDUP UNTUK BERIBADAH
Allah SWT berfirman:
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنسَ إِلا لِيَعْبُدُونِي
"Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia melainkan hanya untuk beribadah kepadaKu."(QS. Adz Dzariyat : 56).
Ibadah adalah melaksanakan apa saja yang telah disyariatkan oleh Allah melalui lisan–lisan para RasulNya Alaihimusalam.
Tidak ada satupun umat dari makhluk Allah melainkan pasti Allah telah mengutus utusanNya kepada umat itu.
وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَسُولًا أَنْ اُعْبُدُوا اللَّهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ
"Dan kami benar–benar telah mengutus Rasul di setiap umat, agar kalian hanya beribadah kepada Allah dan menjauhi thagut”. (QS. An Nahl : 36)
وَإِنْ مِنْ أُمَّةٍ إِلا خلا فِيهَا نَذِيرٌ
"Dan tidak ada satu pun melainkan telah ada kepadaNya seorang pemberi peringatan." (QS. Fathir : 24).
Demikianlah, agar hujjah Allah benar–benar tegak atas makhlukNya semenjak diciptakannya Adam hingga hari kiamat.
Allah SWT berfirman:
رُسُلا مُبَشِّرِينَ وَمُنذِرِينَ لئَلاَّ يَكُونَ لِلنَّاسِ عَلَى اللَّهِ حُجَّةٌ بَعْدَ الرُّسُلِ
"Para Rasul itu pemberi kabar gembira dan peringatan agar manusia tidak lagi memiliki hujjah/alasan di hadapan Allah kelak, setelah (diutusnya) para Rasul." (QS. An Nisa : 165).
Rasul itu diutus dilingkungan umatnya yang asli yang hidup semasa dengannya. Kemudian para pengikutnya dari kalangan ahli ilmu menyampaikan risalahnya setelah kepergiannya.
وَمَا كَانَ رَبُّكَ مُهْلِكَ الْقُرَى حَتَّى يَبْعَثَ فِي أُمِّهَا رَسُولًا يَتْلُوا عَلَيْهِمْ آيَاتِنَا
"Dan tidaklah Robbmu menghancurkan suatu negeri hingga Dia mengutus di ibu kota yang disinggahi para pembesar yang diikuti para pendukungnya, seorang Rasul yang membacakan ayat–ayat kami kepada mereka." (QS. Al Qoshos : 59)
Kemudian setelah kematian Rasul itu, para pengikutnya membawa amanah untuk menyampaikan risalahNya, sehingga hujjah Allah atas makhlukNya tidak pernah terputus.
Nabi SAW bersabda:
ليبلغ الشـاهد منكم الغائب
"Agar orang–orang menyaksikan di antara kalian menyampaikan (apa yang ia saksikan/dengar) kepada yang qhoib (tidak hadir).”
بلغوا عني ولو آية
"Sampaikanlah apa saja yang datang dariku meskipun hanya satu ayat."
العلماء ورثة الأنبياء
"Ulama itu pewaris para Nabi."
لا تزال طائفة من أمتي قائـمة بأمر الله
"Akan ada sekelompok umatku yang tegak (melaksanakan) perintah Allah."
Hadis – hadis di atas semuanya shahih.
Perintah beribadah itu merupakan perintah yang syar'i, artinya Allah SWT mensyariatkannya melalui lisan para RasulNya. Perintah ini dinamakan Iradah Syar'iyyah Diiniyyah' (kehendak syara' yang bersifat keagamaan).
Namun demikian setiap makhluk tidak otomatis menjawab/melaksanakan perintah Allah itu.
Maka Allah SWT menciptakan makhlukNya agar beribadah kepadaNya, dan perintah itu melalui lisan para RasulNya.
Kemudian di antara makhluk itu sendiri ada yang mau beribadah kepadaNya dan kadang ada yang tidak mau beribadah kepadaNya.
Sumber: Ma’aalim Asasiyyah fil Jihad
0 komentar
Posting Komentar