الحديث السادس والثلاثون
Hadis Ketiga Puluh Enam
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ سَافِرُوا تَصِحُّوا وَاغْزُوا تَسْتَغْنُوا [رواه الإمام أحمد، ورجاله ثقات[
Dari Abu Hurairah, bahwasannya nabi saw bersabda; Bersafarlah niscaya kalian akan sehat, dan berperanglah niscaya kau akan berkecukupan (HR Imam Ahmad, rijalnya tsiqah)
الحديث السابع والثلاثون
Hadis ketigah puluh tujuh
عَنْ أَبِى أُمَامَةَ الْبَاهِلِيّ رضي الله عَنْهُ قَالَ أَنَّ رَجُلاً قَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ ائْذَنْ لِى فِى السِّيَاحَةِ. قَالَ النَّبِىُّ صلى الله عليه وسلم إِنَّ سِيَاحَةَ أُمَّتِى الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ تَعَالَى [رواه أبو داوود والبيهقي والحاكم وقال: صحيح الإسناد[
Dari Abu Umamah al-Bahili, ia berkata; bahwasannya ada seorang lelaki bertanya kepada Rasulllah; Wahai Rasulullah saw, izinkanlah aku untuk mengikuti siyahah (wisata), Nabi saw berkata saw Sesungguhnya siyahah (wisatanya) umatku adalah berjihad fi sabilillah (HR Abu Dawud, al-Baihaqi, dan al-Hakim. Hakim berkata; hadis ini shahih al-Isnad)
الحديث الثامن والثلاثون
Hadis Ketiga Puluh Delapan
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم ثَلاَثَةٌ حَقٌّ عَلَى اللَّهِ عَوْنُهُمُ الْمُجَاهِدُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ وَالْمُكَاتَبُ الَّذِى يُرِيدُ الأَدَاءَ وَالنَّاكِحُ الَّذِى يُرِيدُ الْعَفَافَ [رواه الترمذي وصححه، والحاكم وقال: صحيح على شرط مسلم[
Dari Abu Hurairah ra, ia berkata; Rasulullah saw bersabda; ada tiga golongan atas Allah dan pertolongan kepada mereka, mujahid fi sabilillah, budak yang memerdekakan diri dengan mencicil harganya yang ingin melunasi cicilannya, dan orang menikah karena ingin menjaga kesucian (HR at-Tirmidzi, dan dia menyatakan keshahihannya, dan juga diriwayatkan oleh al-hakim dan ia berkata; hadis ini shahih mengikuti syarat Muskim)
الحديث التاسع والثلاثون
Hadis Ketiga Puluh Sembilan
عَنْ عُبَادَةَ بْنِ الصَّامِتِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ جَاهِدُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَإِنَّ الْجِهَادَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ تَبَارَكَ وَتَعَالَى بَابٌ مِنْ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ يُنَجِّي اللَّهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى بِهِ مِنْ الْهَمِّ وَالْغَمِّ [رواه الطبراني والحاكم وقال: صحيح الإسناد[
Dari Ubadah bin shamit, ia berkata; Rasulullah saw bersabda; Berjihadlah kalian di jalan Allah, karena sesungguhnya juhad fi sabilillah adalah salah satu pintu di antara pintu-pintu sorga, Allah akan menyelamatkan hamba-Nya dari ketakutan dan kekhawatiran (HR ath-Thabrani dan al-Hakim, dan al-Hakim mengatakan, hadis ini shahih al-Isnad)
الحديث الأربعون
Hadis Keempat Puluh
عَنْ فَضَالَةَ بْنِ عُبَيْدٍ رَضِيَ الله عَنْهُ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: أَقْرَبُ الْعَمَلِ إِلَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ: الْجِهَادُ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ لاَ يُقَارِبُهُ شَيْءٌ. [رواه البخاري في تاريخه[
Dari Fadlalah bin Ubaid ra, bahwa rasulullah saw bersabda; amal yang paling dekat kepada Allah adalah jihad fi sabilillah, tidak ada sesuatu pun yang mendekatinya (HR al-Bukhari di dalam kitab at-Tarikh)
Catatan hadis ini;
[At-Tarikh al-Kabir (4:152), dinyatakan dla’if oleh Syaikh al-Albani di dalam kitab Dla’if al-Jami’ ash-Shaghir wa Ziyadatuhu, no (1171). Menurutku, semua rijalnya tsiqat kecuali Utsman bin Shalih as-Sahmi, dia adalah salah seorang guru imam al-Bukhari. Utsman ini diperdebatkan oleh para ahli, Abu Hatim mengatakan, dia Syaikh. Tetapi Ahmad bin Shalih al-Mishri menyatakan dengan ungkapan layyin. Lihat Tahdzib al-Kamal 19:393 dan Mizan 3:436. ]
الحديث الحادي والأربعون
Hadis keempat puluh satu
عَنْ مُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ قَالَ [كُنْتُ مَعَ النَّبِىِّ صلى الله عليه وسلم فِى سَفَرٍ فَأَصْبَحْتُ يَوْمًا قَرِيبًا مِنْهُ وَنَحْنُ نَسِيرُ فَـ]قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَخْبِرْنِى بِعَمَلٍ يُدْخِلُنِى الْجَنَّةَ وَيُبَاعِدُنِى مِنَ النَّارِ. قَالَ لَقَدْ سَأَلْتَنِى عَنْ عَظِيمٍ وَإِنَّهُ لَيَسِيرٌ عَلَى مَنْ يَسَّرَهُ اللَّهُ عَلَيْهِ تَعْبُدُ اللَّهَ وَلاَ تُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا وَتُقِيمُ الصَّلاَةَ [المكتوبة] وَتُؤْتِى الزَّكَاةَ [المفروضة] وَتَصُومُ رَمَضَانَ وَتَحُجُّ الْبَيْتَ. ثُمَّ قَالَ أَلاَ أَدُلُّكَ عَلَى أَبْوَابِ الْخَيْرِ الصَّوْمُ جُنَّةٌ وَالصَّدَقَةُ تُطْفِئُ الْخَطِيئَةَ كَمَا يُطْفِئُ الْمَاءُ النَّارَ وَصَلاَةُ الرَّجُلِ مِنْ جَوْفِ اللَّيْلِ. قَالَ ثُمَّ تَلاَ (تَتَجَافَى جُنُوبُهُمْ عَنِ الْمَضَاجِعِ) حَتَّى بَلَغَ (يَعْمَلُونَ) ثُمَّ قَالَ أَلاَ أُخْبِرُكَ بِرَأْسِ الأَمْرِ كُلِّهِ وَعَمُودِهِ وَذِرْوَةِ سَنَامِهِ . قُلْتُ بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ. قَالَ رَأْسُ الأَمْرِ الإِسْلاَمُ وَعَمُودُهُ الصَّلاَةُ وَذِرْوَةُ سَنَامِهِ الْجِهَادُ . ثُمَّ قَالَ أَلاَ أُخْبِرُكَ بِمَلاَكِ ذَلِكَ كُلِّهِ. قُلْتُ بَلَى يَا نَبِىَّ اللَّهِ قَالَ فَأَخَذَ بِلِسَانِهِ قَالَ كُفَّ عَلَيْكَ هَذَا. فَقُلْتُ يَا نَبِىَّ اللَّهِ وَإِنَّا لَمُؤَاخَذُونَ بِمَا نَتَكَلَّمُ بِهِ فَقَالَ ثَكِلَتْكَ أُمُّكَ يَا مُعَاذُ وَهَلْ يَكُبُّ النَّاسَ فِى النَّارِ عَلَى وُجُوهِهِمْ أَوْ عَلَى مَنَاخِرِهِمْ إِلاَّ حَصَائِدُ أَلْسِنَتِهِمْ [رواه الترمذي وقال: حديث حسن صحيح[
Dari Mu’adz bin Jabal, ia berkata: [Aku pernah bersama Nabi saw di dalam suatu perjalanan, lalu pada suatu hari aku menjadi sangat dekat dengan beliau ketika kami sedang berjalan, lalu] aku bertanya, “Wahai Rasulullah, beritahulah aku suatu amal yang dapat memasukan aku ke dalam surga dan menjauhkan aku dari neraka”. Nabi menjawab, “Engkau telah bertanya tentang perkara yang besar, namun sesungguhnya itu adalah mudah bagi orang yang diberi kemudahan oleh Allah Ta’ala. Hendaknya engkau beribadah kepada Allah dan jangan menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun, mendirikan sholat [fardlu], mengeluarkan zakat [fardlu] , melakukan shaum pada bulan Ramadhan, dan mengerjakan ibadah haji ke Baitullah.” Kemudian beliau bersabda. “Inginkah engkau kuberi petunjuk tentang pintu-pintu kebaikan? Shaum itu adalah perisai dan sedekah itu memadamkan kesalahan, sebagaimana air memadamkan api, lalu lakukanlah shalat di tengah malam.” Kemudian beliau membaca ayat, Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya……yang telah mereka kerjakan, (As-Sajdah 16-17). Kemudian beliau bersabda kembali, “Maukah bila aku beritahukan kepadamu pokok dan tiang serta puncak segala urusan?”. Aku menjawab, “Tentu, Wahai Rasulullah.” Rasulullah saw bersabda, “Pokok urusan adalah Islam (masuk Islam dengan syahadat), tiangnya adalah sholat, dan puncaknya adalah jihad.” Kemudian beliau bersabda, “Maukah kuberitahukan tentang kendali bagi semua itu?” Saya menjawab, “Tentu, wahai Rasulullah.” maka Beliau memegang lidahnya dan bersabda, “Jagalah ini.” Aku berkata, “Wahai Nabi Allah, apakah kami akan dituntut (disiksa) karena apa yang kami ucapkan?” Beliau bersabda, “Waduh, kau ini, hai Mu’adz!. Tidaklah ada yang menjerumuskan orang di atas wajahnya (atau sabdanya, di atas batang hidungnya) ke dalam neraka, tidak lain adalah ucapan lidah mereka?”. (HR At-Tirmidzi dan dia berkata : Hadits hasan shahih)
Senin, 20 Februari 2012
Serial Hadits Arba'in Tentang Keutamaan Jihad dan Ribath bagian 8 (Terakhir)
Label:
Hadits
Diposting oleh
Adzka Media
di
14.59
0 komentar
Posting Komentar