Senin, 20 Februari 2012

Serial Hadits Arba'in Tentang Keutamaan Jihad dan Ribath bagian 7

الحديث الحادي والثلاثون
Hadis Ketiga Puluh Satu

عن أَنَسٍ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِىِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ مَا أَحَدٌ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ يُحِبُّ أَنْ يَرْجِعَ إِلَى الدُّنْيَا وَلَهُ مَا عَلَى الأَرْضِ مِنْ شَىْءٍ غَيْرُ إِلَّا الشَّهِيدُ يَتَمَنَّى أَنْ يَرْجِعَ إِلَى الدُّنْيَا فَيُقْتَلَ عَشْرَ مَرَّاتٍ لِمَا يَرَى مِنَ الْكَرَامَةِ [رواه البخاري ومسلم[

Dari Anas bin Malik ra, dari Nabi saw, beliau bersabda, Tidaklah seseorang yang masuk sorga suka untuk kembali ke dunia dengan segala yang dimilikinya di dunia, kecuali orang yang mati syahid. Dia menginginkan untuk dikembaklikan ke dunia untuk bisa terbunuh sepuluh kali, ketika mereka melihat betapa besar kemuliaannya (mati syahid)” [HR.al-Bukhari dan Muslim]

الحديث الثاني والثلاثون
Hadis Ketiga Puluh Dua

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ أَنْفَقَ زَوْجَيْنِ فِي سَبِيلِ اللَّهِ نُودِيَ مِنْ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ يَا عَبْدَ اللَّهِ هَذَا خَيْرٌ فَمَنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الصَّلَاةِ دُعِيَ مِنْ بَابِ الصَّلَاةِ وَمَنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الْجِهَادِ دُعِيَ مِنْ بَابِ الْجِهَادِ وَمَنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الصِّيَامِ دُعِيَ مِنْ بَابِ الرَّيَّانِ وَمَنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الصَّدَقَةِ دُعِيَ مِنْ بَابِ الصَّدَقَةِ فَقَالَ أَبُو بَكْرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ بِأَبِي وَأُمِّي يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا عَلَى مَنْ دُعِيَ مِنْ تِلْكَ الْأَبْوَابِ مِنْ ضَرُورَةٍ فَهَلْ يُدْعَى أَحَدٌ مِنْ تِلْكَ الْأَبْوَابِ كُلِّهَا قَالَ نَعَمْ وَأَرْجُو أَنْ تَكُونَ مِنْهُمْ [رواه البخاري ومسلم[

Dari Abu Hurairah ra, bahwasanya Rasulllah saw bersabda; Barang siapa memberikan nafkah untuk dua istri dijalan Allah, maka ia akan dipanggil oleh salah satu dari pintu surga: Wahai hamba Allah, kemarilah untuk menuju kenikmatan. Barangsiapa berasal dari golongan orang-orang yang senantiasa mendirikan salat, maka dia akan dipanggil dari pintu salat, yang berasal dari kalangan yang suka berjihad, maka akan dipanggil dari pintu jihad, demikian juga dengan golongan yang berpuasa akan dipanggil dari pintu Rayyan, yang suka bersedekah akan dipanggil dari pintu sedekah. Abu Bakar bertanya Demi ayah dan ibuku wahai Rasulullah apakah setiap hamba akan dipanggil dari pintu-pintu tersebut? Lalu mungkinkah seseorang dipanggil dari seluruh pintu tersebut? Beliau menjawab, Ya, ada dan aku berharap engkau termasuk salah seorang diantara mereka (HR al-Bukhari dan Muslim)

الحديث الثالث والثلاثون
Hadis Ketiga Puluh Tiga

عَنْ أَبِى مَسْعُودٍ الأَنْصَارِىِّ قَالَ جَاءَ رَجُلٌ بِنَاقَةٍ مَخْطُومَةٍ فَقَالَ هَذِهِ فِى سَبِيلِ اللَّهِ. فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم لَكَ بِهَا يَوْمَ الْقِيَامَةِ سَبْعُمِائَةِ نَاقِةٍ كُلُّهَا مَخْطُومَةٌ [رواه مسلم[

Dari Abu Mas’ud al-Anshari, ia berkata; Ada seseorang datang dengan membawa seekor onta yang terikat tali di hidungnya, Lalu ia berkata: Ini (untuk berjihad) fi sabilillah! Maka Rasulullah saw berkata: (Sebagai balasannya) di hari kiamat nanti bagimu 700 ekor unta semuanya dengan bertali di hidungnya. (HR Muslim)

الحديث الرابع والثلاثون
Hadis Ketiga Puluh Empat

عَنْ مُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم أَنَّهُ قَالَ الْغَزْوُ غَزْوَانِ فَأَمَّا مَنِ ابْتَغَى وَجْهَ اللَّهِ وَأَطَاعَ الإِمَامَ وَأَنْفَقَ الْكَرِيمَةَ وَيَاسَرَ الشَّرِيكَ وَاجْتَنَبَ الْفَسَادَ فَإِنَّ نَوْمَهُ وَنُبْهَهُ أَجْرٌ كُلُّهُ وَأَمَّا مَنْ غَزَا فَخْراً وَرِيَاءً وَسُمْعَةً وَعَصَى الإِمَامَ وَأَفْسَدَ فِى الأَرْضِ فَإِنَّهُ لَمْ يَرْجِعْ بِالْكَفَافِ [رواه الإمام أحمد وأبو داوود وغيرهم، والحاكم وقال: صحيح[

Dari Mu’adz bin Jabal, dari Rasulullah saw, bahwa beliau telah bersabda; “Perang itu ada dua. Barangsiapa yang (berperang) mencari wajah (dengan keridloan) Allah, mentaati Imam, menginfakkan harta pilihan, memudahkan kawan, menjauhi perbuatan merusak, maka sesungguhnya tidur dan jaganya semuanya membuahkan pahala. Adapun orang yang berperang karena kesombongan, riya dan mencari kemasyuran, dan durhaka terhadap Imam serta membuat kerusakan dibumi maka sesungguhnya ia tidak akan kembali dengan rezeki yang cukup.” (HR Imam Ahmad, Abu Daud, dan lain-lain. Al-Hakim mengatakan ini hadis shahih)

الحديث الخامس والثلاثون
Hadis Ketiga Puluh Lima

عَنْ أَمِيْرِ الْمُؤْمِنِيْنَ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رضي الله عنه [يَقُولُ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم يَقُولُ] الشُّهَدَاءُ أَرْبَعَةٌ رَجُلٌ مُؤْمِنٌ جَيِّدُ الإِيمَانِ لَقِىَ الْعَدُوَّ فَصَدَقَ اللَّهَ حَتَّى قُتِلَ فَذَلِكَ الَّذِى يَرْفَعُ النَّاسُ إِلَيْهِ أَعْيُنَهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ هَكَذَا. وَرَفَعَ رَأْسَهُ حَتَّى وَقَعَتْ قَلَنْسُوَتُهُ. قَالَ فَلاَ أَدْرِى أَقَلَنْسُوَةَ عُمَرَ أَرَادَ أَمْ قَلَنْسُوَةَ النَّبِىِّ صلى الله عليه وسلم قَالَ وَرَجُلٌ مُؤْمِنٌ جَيِّدُ الإِيمَانِ لَقِىَ الْعَدُوَّ فَكَأَنَّمَا ضُرِبَ جِلْدُهُ بِشَوْكِ طَلْحٍ مِنَ الْجُبْنِ أَتَاهُ سَهْمٌ غَرْبٌ فَقَتَلَهُ فَهُوَ فِى الدَّرَجَةِ الثَّانِيَةِ وَرَجُلٌ مُؤْمِنٌ خَلَطَ عَمَلاً صَالِحًا وَآخَرَ سَيِّئًا لَقِىَ الْعَدُوَّ فَصَدَقَ اللَّهَ حَتَّى قُتِلَ فَذَلِكَ فِى الدَّرَجَةِ الثَّالِثَةِ وَرَجُلٌ مُؤْمِنٌ أَسْرَفَ عَلَى نَفْسِهِ لَقِىَ الْعَدُوَّ فَصَدَقَ اللَّهَ حَتَّى قُتِلَ فَذَلِكَ فِى الدَّرَجَةِ الرَّابِعَةِ [رواه الإمام أحمد والترمذي، وهو حديث حسن[

Dari Amirul mukminin, Umar bin al-Khaththab, ra [ia berkata; Aku mendengar Rasulullah saw bersabda;] Syahid itu ada empat macam, seorang mukmin yang baik imannya ia bertemu musuh maka ia membenarkan (janji) Allah (terhadap syuhada’) sehingga ia terbunuh, maka itulah yang yang akan dipandang oleh mata manusia dengan mendongak pada hari kiamat, seraya mendongakkan kepalanya sehingga pecinya terjatuh, (rawi hadis setelah Umar) berkata; Aku tidak tahu apakah (yang jatuh itu) peci Umar atau peci Nabi saw. Ia (Umar) berkata, dan lelaki mukmin yang baik imannya bertemu musuh seolah-olah kulitnya seperti duri pohon karena takut, lalu terkena anak panah sehingga ia terbunuh, maka ia ada di tingkatan kedua. Dan seorang lelaki mukmin yang bercampur antara amal shalih dengan amal buruk, ia bertemu musuh lalu ia membenarkan (jaji) Allah (kepada Syuhada’) sehingga ia terbunuh, maka ia berada di tingkat ketiga. Dan seroang lelaki mukmin yang berlaku israf terhadap dirinya sendiri, ia bertemu musuh hingga terbunuh maka ia berada pada tingkatan keempat (HR Imam Ahmad dan at-Tirmidzi, ia menyatakan hadis ini adalah hadis hasan)

0 komentar

Posting Komentar