Minggu, 01 April 2012
MENGAPA BERJIHAD ?
Label:
Aqidah
Ikhwatî fillâh - Arsyadakumullâh
Segala puji bagi Allah. Shalawat dan salam semoga senantiasa ditujukan bagi Rasulullah Shalallohu 'alaihi wa sallam, beserta keluarga, shahabat, dan siapa saja yang mengikuti mereka dengan baik hingga hari kiamat.
Kajian kita kali ini tentang Mengapa berjihad?, yang merupakan bagian ketiga dari Risalah Ma’âlim Ath-Thâ’ifah Al-Manshûrah fî Uqri Dâr Al-Mu’minîn (Bilâdu Syâm) karya Asy-Syaikh Abu Qatadah Al-Filasthini (Umar bin Mahmud Abu Umar). Beliau mengatakan:
Allah Ta’âlâ menciptakan manusia untuk beribadah kepada-Nya sebagaimana firman-Nya:
وما خلقت الجن والإنس إلا ليعبدون
Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia kecuali agar mereka beribadah kepada-Ku. (Adz-Dzariyaat : 56)
Maka, terbagilah manusia menjadi dua golongan. Di antara mereka ada yang beriman kepada-Nya, dan di antara mereka ada yang kufur. Allah Ta’âlâ berfirman:
فريق في الجنة وفريق في السعير. ولو شاء الله لجعلهم أمةً واحدة، ولكن يدخل من يشاء في رحمته والظالمون مالهم من ولي ولا نصير
Segolongan masuk surga dan segolongan masuk neraka. Dan kalau Allah menghendaki, niscaya Allah menjadikan mereka satu umat (saja), akan tetapi Dia memasukkan orang-orang yang dikehendaki-Nya ke dalam rahmat-Nya. Dan orang-orang yang zalim tidak ada bagi mereka seorang pelindung pun dan tidak pula seorang penolong. (Asy-Syurâ: 7-8)
Allah jadikan sebagian mereka cobaan bagi sebagian yang lain. Allah Ta’âlâ berfirman:
وجعلنا بعضكم لبعض فتنةً أتصبرون
Dan Kami jadikan sebagian kamu cobaan bagi sebagian yang lain. Maukah kamu bersabar?
Allah Ta’âlâ berfirman dalam hadits qudsi:
إنما بعثتك لأبتليك و أبتلي بك
“Sesungguhnya Aku mengutus kamu hanyalah untuk menguji kamu dan menguji denganmu.” (HR Muslim)
Maka, orang beriman diuji dengan orang kafir. Allah Ta’âlâ berfirman:
ولنبلونكم حتى نعلم المجاهدين منكم والصابرين ونبلوا أخباركم
Dan sesungguhnya Kami benar-benar akan menguji kamu agar Kami mengetahui orang-orang yang berjihad dan bersabar diantara kamu dan agar Kami menyatakan (baik-buruknya) hal ihwalmu. (Muhammad: 31)
Allah memerintahkan agar orang-orang beriman mengajak orang-orang kafir kepada petunjuk dan kebenaran. Maka, barangsiapa yang enggan dan berpaling, Allah menyuruh untuk memeranginya, sehingga kalimat Allah menjadi yang tinggi dan supaya agama itu seluruhnya (semata-mata) bagi Allah. Rasulullah SAW bersabda:
أمرت أن أقاتل الناس حتى يشهدوا أن لا إله إلا الله وأن محمداً رسول الله
“Aku diperintahkan untuk memerangi manusia sehingga mereka bersaksi bahwasanya tidak ada tuhan selain Allah dan bahwasanya Muhammad adalah utusan Allah.” (Muttafaqqun ‘alaih)
بعثت بين يدي الساعة بالسيف حتى يعبد الله وحده لاشريك له
“Aku diutus mendekati hari kiamat dengan pedang sehingga Allah disembah satu-satunya dan tidak ada sekutu bagi-Nya.” (HR Ahmad; shahih)
Dengan demikian, jihad adalah Amrun Syar’iyyun Rabbaniyyun (perintah yang bersifat syar’i dari Allah) untuk merealisasikan agama Allah di muka bumi dan menghilangkan fitnah (syirik) dari bumi, sehingga tidak ada kekuasaan di alam ini melainkan kekuasaan Allah. Allah Ta’âlâ berfirman:
قاتلوهم حتى لا تكون فتنة ويكون الدين كله لله
Dan perangilah mereka, supaya jangan ada fitnah dan supaya agama itu semata-mata untuk Allah. (Al-Anfal: 39)
Jihad merupakan identitas muslim pada kewujudannya. Rasulullah SAW bersabda:
والجهاد ذروة سنام الإسلام
“Dan Jihad adalah puncaknya Islam.” (HR At-Tirmidzi, Ahmad, dan Al-Hakim; shahih)
Allah Ta’âlâ berfirman dalam hadits Qudsi –berbicara yang ditujukan kepada Nabi Muhammad SAW– :
إنما بعثتك لأبتليك و أبتلي بك - إلى قوله- استخرجهم كما أخرجوك، واغزهم نغزك، وأنفق
فسننفق عليك، وابعث جيشاً نبعث خمسة مثله، وقاتل بمن أطاعك من عصاك
“Sesungguhnya Aku mengutusmu hanyalah untuk mengujimu dan menguji dengan-Mu –hingga firman-Nya- keluarkanlah mereka sebagaimana mereka telah mengeluarkan kamu, dan perangilah mereka, Kami akan (bersama kamu) memerangi, dan berinfaqlah, Kami akan berinfaq atasmu, dan kirimkanlah pasukan, Kami akan mengirim lima kali lipat yang sepertinya, dan berperanglah bersama orang-orang yang mentaatimu melawan orang yang bermaksiat kepadamu. ” (HR Muslim)
Dengan jihad, manusia akan tersaring dan terbagi menjadi beberapa barisan atau shaf, satu barisan, barisan orang-orang beriman dan bertauhid, satu barisan yang lain, barisan orang-orang kafir dan satu barisan lagi, barisan orang-orang munafik. Allah Ta’âlâ berfirman:
وما أصابكم يوم التقى الجمعان فبإذن الله وليعلم المؤمنين وليعلم الذين نافقوا وقيل لهم تعالوا قاتلوا في سبيل الله أو ادفعوا، قالوا لو نعلم قتالاً لاتبعناكم، هم للكفر يومئذ أقرب منهم للإيمان، يقولون بأفواههم ماليس في قلوبهم، والله أعلم بما يكتمون
Dan apa yang menimpa kamu, pada hari bertemunya dua pasukan maka itu adalah dengan izin Allah, dan agar Allah mengetahui siapa orang-orang yang beriman. Dan supaya Allah mengetahui siapa orang-orang yang munafik, kepada mereka dikatakan, “Marilah berperang di jalan Allah atau pertahankanlah (dirimu).” Mereka berkata, “Sekiranya kami mengetahui akan terjadi peperangan, tentulah kami mengikuti kamu. Mereka pada hari itu lebih dekat kepada kekafiran daripada keimanan. Mereka mengatakan, dengan mulutnya apa yang tidak terkandung dalam hatinya. Dan Allah lebih mengetahui apa yang mereka sembunyikan. (Ali Imran: 166-167).
Diposting oleh
Adzka Media
di
08.32
0 komentar
Posting Komentar